Minggu, 24 November 2013

BAGAIMANA PENGARUH POLITIK TERHADAP BISNIS DI INDONESIA

PENDAHULUAN

Dalam dunia bisnis tentunya banyak faktor-faktor yang memberikan pengaruh terhadap kegiatan bisnis tersebut.Faktor tersebut salah satunya yaitu faktor politik yang dijalankan oleh suatu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat tentang bisnis yang dijalankannya.Dalam berbisnis tentu politik bukanlah hal yang asing lagi karena perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya memiliki politik yang dijalankan.Setiap kegiatan bisnis yang ada didalam perusahaan tersebut merupakan politik suatu perusahaan yang digunakan untuk mempertahankan kelancaran bisnisnya.Setiap perusahaan memiliki politik yang berbeda-beda karena antara perusahaan yang satu dengan yang lain memiliki politik sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut.Kondisi politik yang mendukung akan menjadikan kegiatan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan tersebut menjadi lancar,sebaliknya jika kondisi politik itu tidak mendukung maka kegiatan bisnis dalam perusahaan akan menjadi terganggu.Kondisi politik suatu perusahaan yang kondusif akan menjadikan saham perusahaan tersebut menjadi naik pula.Kegiatan ekonomi politik yang berada disuatu perusahaan tidak dibatasi oleh apapun yang menjadi batas dalam perusahaan tersebut.Setiap pembentukan suatu pola bisnis dalam suatu perusahaan maka dalam pembuatan tersebut tidak lepas dari kegiatan politik.Dalam suatu perusahaan tentunya ada politik perusahaan yang digunakan untuk menjauhkan campur tangan pemerintah dalam hal bisnis.Ada juga politik yang didalamnya membutuhkan campur tangan pemerintah.Kebanyakan perusahaan yang berada di Indonesia politik yang dianutnya masih memerlukan campur tangan dari pemerintah.Hal tersebut dapat dilihat dari kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah bagi perusahaan-perusahaan untuk menunjang kegiatan bisnisnya.Hal ini tentunya memberikan pengaruh terhadap perusahan tentang bisnis yang dijalankannya.Hubungan antara politik dan bisnis pada dasarnya lebih mengacu pada konteks ekonomi yang didalamnya dipengaruhi oleh kebijakan politik yang dibuat oleh perusahaan maupun kebijakan yang dibuat pemerintah bagi perusahaan tersebut.Pengaruh politik dalam bisnis pada dasarnya tidak dapat diukur dengan angka.Akan tetapi hanya dapat dilakukan analisa oleh para pengamat untuk menganalisa apa dampak yang akan ditimbulkan dari pengaruh politik tersebut terhadap perusahaan.
LATAR BELAKANG MASALAH
Pada hakekatnya dalam kegiatan bisnis tentunya tidak lepas dari kegiatan politik yang dijalankan oleh suatu perusahaan untuk menjalankan bisnisnya.Politik yang diambil oleh perusahaan tentunya akan memberikan pengaruh bagi kegiatan bisnis.Perusahaan menentukan politik yang akan dijalankan sesuai kebutuhan yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut.Setiap perusahaan memiliki politik yang berbeda-beda karena kebutuhan perusahaan yang satu dan yang lain berbeda-beda.Politik yang diambil oleh perusahaan berguna untuk kelancaran dari bisnisnya.Situasi politik akan mempengaruhi kegiatan bisnis yang dujalankan oleh perusahaan karena kondisi politik mudah berubah-ubah sesuai dengan perubahan waktu yang terus berjalan.

RUSMUSAN MASALAH
Bagaimana pengaruh politik terhadap bisnis di Indonesia ?

TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh politik terhadap bisnis yang ada di Indonesia.Setiap kegiatan bisnis tentunya tidak dapat terlepas dari ppolitik yang dianut oleh perusahaan.Politik akan memberikan pengaruh terhadap sebuah perusahaan karena politik tersebut berkaitan dengan rencana suatu perusahaan untuk menjaga agar kegiatan bisnisnya tetap lancar dan berjalan dengan baik.Perusahaan mengambil keputusan tentang politik yang akan dianutnya berdasarkan segala aspek yang ada dalam perusahaan tersebut.Seiring dengan perubahan waktu,politik tentunya akan berubah ubah menyesuaikan dengan perubahan tersebut.Politik yang dibuat oleh perusahaan tentunya akan berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis perusahaan tersebut.

LANDASAN TEORI
- Carlos Slim
Dengan adanya usahawan besar dan bisnis baru seperti dengan yang ada di Indonesia tidak dimungkinkan adanya usahawan besar selain berkongnisi dengan pengusaha.

- Bill Gates
Sistem pemerintahan yang mendorong terjadinya inovasi dan kompetisi yaitu pemerintahan yang relatif bersih mendorong tumbuhnya sektor usaha formal karena perizinan mudah dan transparan


PEMBAHASAN
Dalam berbisnis,perusahaan memiliki sebuah politik yang dianut untuk menjaga agar bisnisnya berjalan dengan lancar.Kegiatan bisnis yang berjalan didalam suatu perusahaan pastinya memerlukan politik untuk menjaga agar kelangsungan bisnis tersebut tetap berjalan lancar juga.Politik akan mendukung kegiatan bisnis suatu perusahaan dan akan juga berpengaruh terhadap perekonomian perusahaan.Jika politik yang diambil olh perusahaan tersebut mendukung maka bisnis akan berjalan lancar sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.Akan tetapi jika politik tersebut tidak sesuai,maka akan menimbulkan ketidakpastian dalam bisnis yang dijalankan oleh perusahaan tersebut.Budaya politik merupakan serangkaian keyakinan atau sikap yang memberikan pengaruh terhadap kebijakan dan administrasi publik disuatu negara,termasuk didalamnya pola yang berkaitan dengan kebijakan ekonomi dalam berbisnis.Di Indonesia pergantian pemimpin memberikan dampak terhadap politik.Pergantian pemimpin akan mengubah kebijakan politik yang nantinya akan berpengaruh terhadap bisnis yang dapat memberikan peluang dalam berbisnis sekaligus juga menjadi ancaman baru dalam bisnis.Perubahan yang terjadi akan memberikan pengaruh entah itu pengaruh langsung maupun pengaruh tidak langsung terhadap perekonomian dan didalam dunia bisnis yang ada di Indonesia.
Di tahun 2007 yang lalu kondisi perpolitikan nasional relatif stabil, walaupun banyak unjuk rasa diberbagai daerah terutama menyangkut kekisruhan hasil Pilkada dan di tingkat nasional menyangkut kebijakan pemerintah tentang UU PA, UU PMA, UU Pornografi dan UU Politik yang banyak menimbulkan kontroversi dari masyarakat. Dari kondisi politik yang demikian ternyata pengaruh terhadap sektor ekonomi tidak begitu signifikan. Tercatat kondisi pertumbuhan ekonomi di tahun 2007 merupakan kondisi terbaik sejak krisis ekonomi 1998. Berbagai sektor ekonomi mengalami peningkatan, di sektor properti, nilai kredit properti yang dirilis Bank Indonesia (BI) per Juni 2007 sebesar Rp130,93 Trilyun naik 7-8% dibandingkan tahun sebelumnya. Di tahun 2008 ini perilaku ekonomi menjadi sering kali sulit diprediksi. Bahkan oleh Pemerintah sekalipun yang memiliki ekonom-ekonom yang sangat pakar di bidangnya. Sebagai contoh yang nyata adalah dalam penyusunan APBN 2008 prediksi harga minyak 80 US $ per barel, tapi pada awal tahun perekonomian nasional dikejutkan dengan kenaikan harga minyak dunia yang menembus batas sampai 100 US $ per barel bahkan melewati 110 US $ per barel sampai akhir kuartal pertama 2008. Kenaikan ini tentunya berpengaruh terhadap asumsi APBN tahun 2008 sehingga pemerintah mau tidak mau dihadapkan pada pilihan sulit antara tetap mempertahankan subsidi BBM dengan harga yang ada atau menaikkan harga BBM untuk mengurangi defisit APBN yang terlalu berat. Selain itu dari sektor perbankan, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan menurunkan BI rate menjadi 8% per Januari 2008.Dengan dikeluarkan kebijakan ini memberikan peluang bagi sektor properti untuk bisa berkembang. Namun dari bidang politik kemungkinan-kemungkinan negatif bisa terjadi mengingat kondisi tahun 2008 masih rawan karena semua partai politik akan bekerja keras untuk meraih dukungan massa, gesekan-gesekan politik kemungkinan akan mudah terjadi. Tentunya kondisi serupa dihadapi oleh para pebisnis, sulit sekali untuk secara akurat memprediksi kondisi ekonomi. Hal ini antara lain juga dampak globalisasi yang menyebabkan kondisi ekonomi di suatu negara dapat berpengaruh besar terhadap kondisi ekonomi negara lainnya. Bahkan ketika ramalan tentang kondisi ekonomi akurat, masih belum jelas dampak ekonomi terhadap industri tertentu. Sebagai contoh nyata, seperti yang telah diketahui bersama saat ini beberapa sektor industri sedang digoncang krisis akibat pengaruh krisis global yang tengah melanda dunia. Beberapa perusahaan telah berencana merumahkan bahkan memPHK karyawan-karyawannya.(Kompas ,28 Oktober 2008)
Pada dasarnya politik yang ada memiliki pengaruh bagi bisnis.Pengaruh tersebut akan dirasakan oleh perusahaan dalam kurun waktu tertentu.Sistem politik perusahaan yang ada juga akan berubah sesuai dengan perubahan politik tersebut.Perubahan politik tersebut juga akan memberikan perubahan terhadap kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam dunia bisnis.Perubahan dibidang politik akan memberikan pengaruh terhadap perubahan politik suatu perusahaan yang nantinya akan berdampak langsung bagi kondisi bisnis disuatu perusahaan.Hal ini terjadi karena setiap terjadi perubahan maka akan berubah pula segala keputusan politik yang diambil oleh perusahaan untuk menyesuaikan dengan perubahan tersebut.Masalah yang ditimbulkan dari perubahan politik dalam dunia bisnis dapat berupa kesulitan ekonomi dalam berbisnis serta dapat juga menimbulkan suatu ketegangan antara perusahaan dengan pemerintah.Untuk mengatasi ketegangan antara pemerintah dan perusahaan dalam dunia bisnis maka perlu adanya pembagian kekuasaan.Hal ini diperlukan agar dalam pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan perubahan politik akan lebih memberikan manfaat bagi pemerintah dan perusahaan tersebut dan tidak ada diskriminasi dalam hal tersebut.Dalam dunia bisnis pengambilan kutusan olitik sangat berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis karena politik memiliki peranan yang sangat penting untuk kelancaran bisnis.

PENUTUP
Kesimpulan :
Dalam berbisnis,perusahaan memiliki sebuah politik yang dianut untuk menjaga agar bisnisnya berjalan dengan lancar.Kegiatan bisnis yang berjalan didalam suatu perusahaan pastinya memerlukan politik untuk menjaga agar kelangsungan bisnis tersebut tetap berjalan lancar juga.Politik akan mendukung kegiatan bisnis suatu perusahaan dan akan juga berpengaruh terhadap perekonomian perusahaan.Jika politik yang diambil olh perusahaan tersebut mendukung maka bisnis akan berjalan lancar sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.Akan tetapi jika politik tersebut tidak sesuai,maka akan menimbulkan ketidakpastian dalam bisnis yang dijalankan oleh perusahaan tersebut
Saran – saran :
Keputusan politik yang diambil oleh suatu perusahaan sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan tersebut.Dalam pengambilan keputusan politik sebaiknya juga memperhatikan kebijakan politik yang diberikan oleh pemerintah dan melibatkan pemerintah dalam pembuatan kebijakan tersebut agar dapat menunujang perekonomian negara dan juga dapat menunjang kegiatan bisnis suatu perusahaan sehingga akan sama-sama diuntungkan baik pemerintah maupun perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
kompas,28 Oktober 2008



Selasa, 19 November 2013

PROSPEK PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DI INDONESIA

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara agraris.Akan tetapi Indonesia belum mampu mengoptimalkan kekayaan yang dimiliki dalam bidang agrarisnya.Indonesia saat ini sedang dilanda oleh krisis ekonomi yang mengakibatkan perekonomian di Indonesia menjadi terpuruk.Hal ini juga mengakibatkan meningkatnya angka kemiskinan,tingkat pengangguaran yang makin tinggi,serta keimpangan ekonomi yang menimbulkan sederet masalah ekonomi yang cukup serius yang saat ini melanda Indonesia.
Walaupun negara Indonesia merupakan negara agraris,akan tetapi sebagian besar kekayaan tersebut belum dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat karena masih kurangnya pemahaman dan masih banyak masyarakat yang tidak tertarik dengan agribisnis.Padahal agribisnis dapat menjadi bisnis yang mampu menjadikan perekonomian negara Indonesia lebih baik lagi.Agribisnis merupakan suatu strategi yang aling tepat untuk membangun ekonomi negara yang mengintegrasikan pembangunan pertanian (perkebunan,peternakan,perikanan,kehutanan) dengan pembangunan industri pertanian serta sektor-sektor jasa yang terkait didalamnya sehingga dapat membantu memecahkan masalah perekonomian yang melanda Indonesia karena dengan strategi agribisnis dapat menciptakan lapangan kerja baru yang dapat membantu mengurangi angka pengangguran diIndonesia.Strategi pembangunan sistem agribisnis yang bercirikan yaitu berbasis pada pemberdayagunaan keanekaragaman sumber daya yang ada disetiap daerah serta dapat memberikan kontribusi terhadap keragaman kualitas sumber daya manusia yang dimiliki.Selain itu agribisnis juga mengandalkan sumberdaya alam dan teknologi serta sumber daya manusia yang terampil yang diyakini mampu menjadikan perekonomian di Indonesia memiliki daya saing dan menjadikan perekonomian negara menjadi lebih bersinergis dalam perekonomian dunia.Agribisnis merupakan salah satu cara yang paling tepat untuk membuka lahan pekerjaan baru bagi masyarakat di Indonesia yang mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani,serta agribisnis juga dapat mengurangi angka pengangguran di negara Indonesia.

Latar Belakang Masalah
Agribisnis merupakan cara yang sangat tepat untuk memperbaiki perekonomian di Indonesia yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.Selain itu bisnis ini juga sangat pas dengan keadaan negara Indonesia karena negara Indonesia merupakan negara agraris.Untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya yang ada baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusia bisnis ini diharapkan akan lebih meningkatkan kualitas pertanian dan sumber daya yang ada agar menjadi lebih baik lagi dibandingkan sebelumnya.Selain itu agribisnis juga diharapkan menjadikan masyarakat untuk lebih terampil dalam memanfaatkan lahan kosong menjadi lebih produktif dan mengembangkan ketrampilan masyarakat dalam bidang pertanian.
Rumusan Masalah
Bagaimana prospek pengembangan agribisnis di Indonesia ?

Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk lebih mengembangkan agribisnis sebagai bisnis dalam masyarakat karena agribisnis sangat sesuai dengan kondisi Indonesia yang merupakan negara agraris yang memiliki lahan pertanian yang sangat luas.Agribisnis merupakan bisnis yang sangat tepat bagi negara Indonesia yang sebagian besar masyarakatnya bermatapencaharian sebagai petani.Selain itu,negara Indonesia yang merupakan negara agraris juga mendukung untuk dikembangkannya agribisnis guna memperbaiki perekonomian di Indonesia yang selama ini berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.Dengan agribisnis masyarakat diharapkan akan dapat lebih berkembang dengan kemampuannya dibidang pertanian sehingga menjadikan masyarakat menjadi sumber daya manusia yang lebih berkarya.Sehingga masyarakat dapat mensulap lahan yang tadinya tidak memiliki nilai guna menjadi lahan yang lebih produktif dan memberikan keuntungan bagi masyarakat yang akhirnya dapat membantu meningkatkan kesejahteraan dan menjadikan perekonomian mereka menjadi lebih baik lagi dibandingkan dengan sebelumnya.

LANDASAN TEORI
·         Menurut Onong Uchjana Effendi. 1993; Soekarno, 1996; Colin Coulson-Thomson. 1999
membagun sistem agribisnis merupakan suatu strategi pembangunan ekonomi yang mengintegrasikan pembangunan pertanian, industri, dan jasa. Sosialisasi paradigma seperti ini sangat penting karena peradigma pembangunan yang berkembang selama ini adalah pembangunan ekonomi harus secerpat mungkin beralih dari pertanian ke industri dan kemudian ke sektor jasa, sehingga semakin menurun kontribusi pertanian dalam pendapatan nasional (tanpa memperdulikan jumlah penduduk yang terlibat di dalamnya) dianggap sebagai kemajuan ekonomi.
·         Menurut UU No. 25 tahun 1999 dan PP 25 tahun 2000 tentang pelaksanaan Otonomi Daaerah.
Dari segi ekonomi, esensi Otonomi Daerah adalah mempercepat pembangunan ekonomi daerah dengan mendayagunakan sumberdaya yang tersedia di setiap daerah, yang tidak lain adalah sumberdaya di bidang agribinsis.


PEMBAHASAN
Indonesia merupakan negara yang sangat berpotensi dalam bidang pertaniaannya.Akan tetapi dalam kenyataannya para petani di Indonesia belum bisa mengoptimalkan pertaniannya menjadi lebih berkembang lagi karena keterbatasan pengetahuan dalam bidang pertanian.Untuk mengoptimalkannya maka agribisnislah yang sangat tepat sebagai pilihan agar menjadikan pertanian di Indonesia menjadi lebih baik lagi dan memperbaiki nasib para petani yang selama ini masih sangat memprihatinkan.Agribisnis memiliki kontribusi yang sangat baik dalam memperbaiki perekonomian di Indonesia dan agribisnis juga cocok sekali dengan kondisi negara Indonesia yang merupakan negara agraris.Pembangunan sistem agribisnis juga searah dengan amanat konstitusi yakni No. 22 tahun 1999, UU No. 25 tahun 1999 dan PP 25 tahun 2000 tentang pelaksanaan Otonomi Daaerah. Dari segi ekonomi, esensi Otonomi Daerah adalah mempercepat pembangunan ekonomi daerah dengan endayagunakan sumberdaya yang tersedia di setiap daerah, yang tidak lain adalah sumberdaya di bidang agribinsis.Mata pencaharian penduduk Indonesia yang mayoritas sebagai petani juga mendukung bisnis agribisnis.Agribisnis memberikan prospek yang baik untuk pertanian di Indonesia sebab dalam agribisnis banyak cara yang dilakukan untuk mengembangkan pertanian sehingga para petani tidak hanya monoton dalam kegiatan bercocok tanam.Para petani dapat mengembangkan pertaniaannya menjadi lebih berkembang dan menjadi lebih produktif lagi dengan agribisnis.Selain itu agribisnis merupakan solusi dalam dunia bisnis global karena dengan agribisnis diharapkan Indonesia memiliki keunggulan yang dapat bersaing dengan negara-negara maju lainnya terutama dalam bidang pertanian.Dalam bidang pertanian kemampuan negara-negara maju untuk menghasilkan bahan pangan semakin terbatas karena semakin berkurangnya lahan pertanian dan kalah bersaing dengan produk yang berasal bukan dari agribisnis. Hasil penelitian FAO mengungkapkan bahwa pertumbuhan produksi bahan pangan dunia ke depan akan mengalami penurunan. Pada periode tahun 1970-1990, pertumbuhan pangan dunia masih mampu mencapai 2,3 persen per tahun, pada periode 1990- 2010 pertumbuhan pangan dunia akan turun menjadi 1,8 persen per tahun.Hal ini menjadikan peluang bagi negara Indonesia untuk lebih mengembangkan agribisnis sebagai bisnis yang nantinya mampu menjadikan pertanian di Indonesia lebih unggul dibandingkan dengan negara agraris lain yang saat ini pertaniannya lebih unggul daripada Indonesia.Untuk menandingi produk pertanian yang lebih maju maka perlu dikembangkan agribisnis di setiap daerah di Indonesia.Pengembangan agribisnis dilakukan dengan penyuluhan kepada para petani diberbagai daerah di Indonesia agar agribisnis dikenal oleh para petani sehingga akan menjadikan para petani Indonesia lebih kreatif dalam mengolah lahannya menjadi lahan yang lebih produktif dibandingkan sebelumnya.Jika para petani memiliki kompetensi yang lebih maka akan memberikan kemudahan bagi petani tersebut dalam mengembangkan pertaniannya sehingga menjadi produknya menjadi produk unggulan.Produk inilah yang kemudaian akan memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia.Para petani akan menjadi lebih kreatif dan lebih berkompeten dalam mengolah lahan dan lebih unggul dibandingkan sebelumnya dalam hal mengolah lahannya.Pengolahan lahan yang optimal akan menghasilkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya.Agribisnis juga memberikan banyak kelebihan dibandingkan dengan pertanian yang lainnya.Selain memiliki keunggulan yang lebih,agribisnis juga diharapkan akan menopang perekonomian Indonesia dan menjadi alternatif baru dalam memecah masalah ekonomi yang ada di Indonesia.Jika paradigma pembangunan sulit untuk dirubah maka para pengambil kebijakan ekonomi akan sulit untuk mendesain kebijakan ekonomi yang bersahabat dengan agribisnis.Untuk mengembangkan agribisnis juga diperlukan sosialiisasi paradigma pembangunan karena untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang agribisnis yang nantinya akan memberikan kontribusi yang baik bagi perekonomian dan akan memperbaiki kesejahteraan masyarakat.

PENUTUP
Kesimpulan :
Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi yang sangat besar.Pengembangan agribisnis sangat tepat untuk memperbaiki perekonomian Indonesia yang selama ini berada dalam keterpurukkan.Pengembangan agribisnis juga akan menjadikan para petani menjadi lebih kreatif dalam mengolah lahannya serta menjadikan corak bercocok tanam menjadi lebih bervariasi.Agribisnis memberikan keuntungan yang menjanjikan sehingga akan lebih memberikan kontribusinya bagi Indonesia serta akan lebih mensejaherakan para petani di Indonesia yang selama ini hidup dalam kemiskinan.
Saran – saran :
Indonesia sebaiknya mengembangkan bisnis agribisnis di semua daerah karena sebagian besar penduduk Indonesia bermatapencaharin sebagai petani.Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki Indonesia dalam bidang pertanian sebaiknya perlu diadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang agribisnis agar agribisnis menjadi lebih dikenal dalam masyarakat dan masyarakat nantinya diharapkan akan menggunakan sistem agribisnis tersebut.Para petani juga diharapkan dapat lebih mengembangkan pertaniannya sehingga akan menjadikan mereka menjadi lebih kreatif dalam mengolah lahan serta lahan mereka menjadi lebih roduktif lagi sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat dan nantinya dapat menyumbangkan kontribusinya bagi negara.

Daftar Pustaka
Colin Coulson-Thomson. 1999. ‘Public Relations, Pedoman Praktis Untuk PR’ (Terjemahan). Bumi Aksara, Jakarta.
Onong Uchjana Effendi. 1993. ‘Human Raltions and Public Relations’. Penerbit Mandar Maju, Bandung.



Minggu, 17 November 2013

PENGARUH BISNIS TERHADAP LINGKUNGAN SOSIAL

PENDAHULUAN
Kegiatan produksi didalam perusahaan tidak terlepas dari kegiatan yang melibatkan para karyawan baik itu karyawan tetap maupun tidak.Hal ini tidak dapat dihindarkan dalam dunia bisnis karena keduanya memiliki hubungan yang saling terikat dalam kegiatan bisnis.Perusahaan atau organisasi tentunya membutuhkan karyawan untuk bekerja terhadap perusahaannya untuk dapat memproduksi barang sesuai dengan target yang perusahaan inginkan dan untuk mendapatkan keuntungan yan maksimum dari hasil penjualannya.Dalam bekerja, para karyawan juga memiliki tugasnya masing masing sesuai dengan keahliannya masing-masing. Saat ini seluruh perusahaan berbagai sektor bisnis di Indonesia sebagian besar mengklaim bahwa perusahaan mereka telah melaksanakan kewajiban sosialnya terhadap lingkungan sekitar perusahaan, oleh karena itu, sebagian besar perusahaan tersebut melakukan pengungkapan Corporate Sosial Responsibility sebagai motivasi untuk meningkatkan kepercayaaan publik terhadap pencapaian usaha perbaikan terhadap
lingkungan sekitar perusahaan. Selain usaha perbaikan terhadap lingkungan, perusahaan juga berpartisipasi di dalam pengabdian kepada masyarakat, seperti memberi lapangan pekerjaan kepada masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan tingkat pendidikan masyarakat, pelayanan kesehatan, dan sebagainya.Kegiatan bisnis yang terutamanya langsung berkaitan dengan sumber daya alam tentunya dapat menimbulkan pengaruh baik itu pengaruh yang ditimbulkan secara langsung maupun tidak langsung yang berdamak pada lingkungan sosial yang ada dalam masyarakat.

Latar Belakang Masalah
Dalam kegiatan bisnis terutamanya dalam memproduksi barang tentunya memiliki dampak yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut baik terhadap lingkungan maupun masyarakat yang ada disekitarnya.Dampak yang ditimbulkan di dalam lingungan sosial dapat menyebabkan adanya masalah yang timbul dari kegiatan tersebut yang menyangkut dengan ketenagakerjaan dan pencemaran lingkungan.Masalah tersebut tentunya dapat meningkatkan kesadaran dari perusahaan akan dampak yang ditimbulkan dari perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan maupun lingkungan sosial masyarakat. Permasalahan-permasalahan sosial yang dihadapi oleh perusahaan di Indonesia juga terjadi karena lemahnya penegakan peraturan tentang tanggung jawab sosial perusahaan, misalnya tentang aturan ketenagakerjaan, pencemaran lingkungan, perimbangan bagi hasil suatu industri dalam ekonomi daerah.

Menurut Gray et. al.,(1987) dalam Sembiring (2005) pertumbuhnya kesadaran publik akan peran perusahaan di tengah masyarakat melahirkan kritik karena menciptakan masalah sosial, polusi, sumber daya, limbah, mutu produk, tingkat safety produk, serta hak dan status tenaga kerja. Tekanan dari berbagai pihak memaksa perusahaan untuk menerima tanggung jawab atas dampak aktivitas bisnisnya terhadap masyarakat. Perusahaan dihimbau untuk bertanggung jawab terhadap pihak yang lebih luas dari pada kelompok pemegang saham dan kreditur saja.

Rumusan Masalah
Bagaimanakah dampak yang ditimbulkan dari perusahaan terhadap lingkunga dan lingkungan sosisal masyarakat yang berada disekitar perusahaan ?

Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan dari berbisnis terhadap lingkungan dan lingkungan sosial.Dalam kegiatan bisnis,kesadaran perusahaan akan masalah yang ditimbulkan dari bisnis tersebut sering kali terabaikan sehingga menimbulkan masalah atau dampak yang ditimbulkan dari kegiatan bisnis terhadap lingkungan dan lingkungan sosial yang ada didalam masyarakat.


LANDASAN TEORI

  • Henny dan Murtanto. 2001:22

Dalam sebuah perusahaan atau badan usaha, kegiatan bisnis menjadi perilaku utama dari para pelaku bisnis. Selama ini perusahaan dianggap sebagai lembaga yang memberikan keuntungan bagi masyarakat,dimana menurut pendekatan akuntansi tradisional, perusahaan harus dapat memaksimalkan labanya agar dapat memberikan sumbangan yang maksimum kepada masyarakat.Namun, kegiatan bisnis tersebut tetap berorientasi pada keuntungan tanpa dibatasi oleh perbedaan sistem hukum. Kegiatan bisnis tersebut terutama yang bergerak di bidang pemanfaatan sumber daya alam baik secara langsung maupun yang tidak langsung tentu memberikan dampak pada lingkungan sekitarnya seperti masalah-masalah polusi, limbah, keamanan produk dan tenaga kerja. Adanya dampak pada lingkungan tersebut mempengaruhi kesadaran masyarakat akan pentingnya pelaksanakan tanggung jawab sosial atau yang dikenal dengan CSR (Corporate Social Responsibility),sebuah konsep yang tengah berkembang pesat dalam dunia industri.CSR adalah komitmen perusahaan yang menekankan bahwa perusahaan harus mengembangkan etika bisnis dan praktik bisnis yang berkesinambungan (sustainable) secara ekonomi, sosial dan lingkungan.

  • Departemen Sosial, 2007 dalam Ardilla (2011)

Konsep ini berkaitan dengan perlakuan terhadap stakeholder baik yang berada di dalam dan di luar perusahaan dengan bertanggungjawab baik secara etika maupun sosial. Hal terpenting dari pelaksanaan tanggung jawab sosial adalah memperkuat keberlanjutan perusahaan itu sendiri dengan jalan membangun kerjasama antar stakeholder yang difasilitasi perusahaan tersebut dengan menyusun program-program pengembangan masyarakat di sekitarnya. CSR juga mengandung pengertian bahwa seperti halnya individu, perusahaan memiliki tugas moral untuk berlaku jujur, mematuhi hukum, menjunjung integritas, dan tidak korup. Tanggung jawab sosial perusahaan telah menjadi suatu kebutuhan yang dirasakan
bersama antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha berdasarkan prinsip kemitraan dan kerjasama


PEMBAHASAN

Perusahaan dalam menjalankan aktivitas produksinya tentunya tidak lepas dari lingkungan yang berada disekitarnya baik itu lingkungan alam maupun lingkungan sosial dalam masyarakat.Dampak dari dunia usaha banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat secara langsung maupun tidak langsung. Privatisasi banyak terjadi belakangan ini baik sebagai akibat dan dampak globalisasi maupun re-strukturisasi dunia usaha nasional.Kebudayaan juga banyak terpengaruh akibat dampak dari globalisasi serta dunia bisnis yang terus berkembang.Kebudayaan tersebut tentunya memiliki pengaruh tersendiri terhadap masyarakat entah itu pengaruh positif maupun pengaruh negatif dari budaya itu sendiri. Kebudayaan yang sejalan akan bisa memperkaya budaya masyarakat, namun perbedaan dan kebudayaan baru dan yang sudah berada di masyarakat akan menimbulkan konflik dan perbedaan. Sebaiknya kebudayaan memang harus disaring, diambil yang sejalan dan sesuai dan jangan diambil yang tidak sesuai dengan norma dan nilai kebudayaan masyarakat kita.
Kapitalisme, yang hanya berorientasi pada laba material, telah merusak keseimbangan kehidupan dengan cara menstimulasi pengembangan potensi ekonomi yang dimiliki manusia secara berlebihan yang tidak memberi kontribusi bagi peningkatan kemakmuran mereka tetapi justru menjadikan mereka mengalami penurunan kondisi sosial [Chwastiak (1999) dalam Sitepu (2009)].
Aktivitas perusahaan memberi dampak negatif dan positif bagi lingkungan internal perusahaan seperti karyawan dan lingkungan eksternal perusahaan seperti investor, kreditur dan masyarakat. Aktivitas ini diungkapkan dalam laporan keuangan. Namun pengungkapan aktivitas perusahaan dalam laporan keuangan seringkali tidak mengungkapkan aktivitas perusahaan yang memberikan dampak negatif bagi lingkungan internal dan eksternal perusahaan. [(Jerry (2005) dalam Sitepu (2009)].
Sebenarnya untuk menjamin keberlanjutan bisnis, para pengusaha perlu memperhatikan lingkungan sosial dimana dia melaksanakan aktivias bisnis. Karena produk dan jasa yang merupatkan output organisasi perusahaan dikonsumsi oleh pemakai yang terdapat dalam lingkungannya. Dari pihak lain, organisasi juga mendapatkan berbagai jenis input dari lingkungannya seperti tenaga kerja dan bahan baku (Lubis dan Husaini (1987 dalam Mangoting (2008)).
Menurut Grayson dan Hodges ( 2004) dalam Mangoting (2008), bahwa perusahaan tidak beroperasi di dalam ruang kosong, melainkan dalam kondisi interaksi yang kompleks dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, situasi politik, pembangunan sosial dan ekonomi, juga risiko-risiko yang mungkin timbul.
Jonker dan Witte (2004) dalam Mangoting (2008) menyebutkan bahwa organisasi sekarang ini tidak hanya bertanggung jawab bagaimana menghasilkan kualitas produk dan jasa yang baik, tetapi juga harus dapat memenuhi kebutuhan para external stakeholders sebagai suatu cara untuk mencegah timbulnya dampak negatif sosial.

Dalam segala aktivitas bisnis para pebisnis tentunya tidak dapat terlepas dari lingkungan yang berada disekitar bisnisnya baik.Untuk itu sebelum melakukan bisnis seorang pebisnis harus dapat memahami sagala aspek-aspek yang berhubungan dengan masyarakat yang menyangkut lngkungan alam maupun lingkungan sosial, disebutkan bahwa nilai-nilai dalam masyarakat salah satunya adalah hubungan dengan alam, yakni mencerminkan bagaimana suatu perusahaan yang berada dalam suatu lingkungan masyarakat memperlakukan alam dan bagaimana mereka mempertimbangkan dirinya terhadap sumber daya alam dan kekuatan super natural.Belakngan ini sering terjadi kerusakan alam yang terjadi akibat bisnis yang dijalankan oleh seseorang baik itu kerusakan yang kecil maupun kerusakan yang besar.Kebanyakan dalam dunia bisnis lingkungan sering saja diabaikan baik itu lingkungan alam maupun lingkungan masyarakat yang berada disekitar perusahaan.Untuk memperluas bisnisnya sekarang ini banyak lahan yang dulunya sebagai hutan atau sawah sekarang ini dijadikan sebagai gedung untuk dijadikannya perusahaan.Hal ini menjadikan lingkungan alam sekarang menjadi tidak seimbang lagi karena bisnis-bisnis yang semakin marak.Betapa banyak penebangan hutan semena-mena sehinga berakibat rusaknya alam dan timbulnya bencana banjir dan tanah longsor. Hutan ditebangi untuk dijual kayunya, namun tidak memikirkan pelestarian dan kelanjutan dari sumber daya hutan itu sendiri,yang menyebabkan terjadinya perbedaan dan pemisah, dimana pengusaha untung, sebaliknya masyarakat luas dan alam itu sendiri menderita karena bencana alam termasuk pemanasan suhu global. seorang pebisnis sebaiknya memahami nilai-nilai dalam komunitas seperti hubungan dengan alam, pertimbangan waktu, keyakinan dasar kemanusiaan, pertimbangan kegiatan, hubungan sesama dan pertimbangan akan ruang. Dampak dari dunia usaha banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat secara umum baik langsung maupun tidak langsung. Baik masyarakat perkotaan dimana dunia industri berlokasi, maupun masyarakat sebagai distribusi dan target pemasaran produk dari dunia usaha tersebutPebisnis akan bisa memilih dengan tepat strategi bisnis yang perlu diputuskan bila ingin berinvestasi di suatu masyarakat tertentu.
Nilai kemasyarakatan mengenai orientasi ruang yang terkait dengan wilayah yang dilarang oleh kelompok etnis tertentu, misalnya suatu tanah atau sungai yang diaggap wilayah dari etnik tertentu tersebut.pengaruh yang ditimbulkan dari bisnis terhadap masyarakat sangatlah berpengaruh terhadap mereka.Perusahaan yang berada disekitar mereka akan memberikan perubahan terhadap alam maupun terhadap lingkungan sosial didalam masyarakat tersebut.Dengan adanya perusahaan disekitar lingkungan masyarakat akan menimbulkan efek yang berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan mereka.Pebisnis perlu memperhatikan segala aspek yang dapat mempengaruhi masyarakat guna untuk mencapai keselarasan yang ada di dalam masyarakat.
Hal ini oleh pemerintah ditegaskan dengan peraturan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroaan Terbatas, pada Pasal 74. Secara lengkap undang-undang ini berbunyi: ayat (1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung jawab sosial dan Lingkungan, ayat (2) Tanggung jawab sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran, ayat (3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan ayat (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung jawab sosial dan Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah.Semakin berkembangnya dunia bisnis diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik bagi lingkungan sosial dan daat memperbaiki keadaan ekonomi suatu negara,serta dapat mengurangi pengangguran yang ada dimasyarakat yang berada dilingkungan tersebut karena dengan adanya bisnis tersebut maka dapat memberikan peluang kepada masyarakat untuk bekerja.


Kesimpulan :

Perusahaan dalam menjalankan segala kegiatan bisnisnya dalam lingkungan tentunya tidak lepas dari masyarakat yang berada disekitar perusahaan.Perusahaan akan memberikan dampak yang langsung dirasakan oleh masyarakat maupun dampak yang tidak langsung.Dampak tersebut akan berakibat pada lingkungan alam dan lingkungan sosial yang berada dalam masyarakat.Dalam lingkungan sosial akan memberikan perubahan yang ada dalam masyarakat seperti perubahan kebudayaan,pola konsumsi masyarakat,serta masih banyak lagi perubahan didalam masyarakat akibat kegiatan tersebut.


Saran-saran :

Perusahaan sebaiknya memperhatikan lingkungan sosial maupun lingkungan alam yang berada dalam lingkungan perusahaan.Hal ini dikaarenakan agar terciptanya keselarasan dalam lingkungan masyarakat baik itu lingkungan sosial maupun alam akibat dari pengaruh perusahaan terhadap lingkungan yang ada di dalam masyarakat.



DAFTAR PUSTAKA
Mangoting, Y. (2008). Biaya Tanggung Jawab Sosial sebagai Tax Benefit. Jurnal Ekonomi
Akuntansi, Fakultas Eonomi, Universitas Kristen Petra Surabaya (Diunduh tanggal 8
Oktober 2013)
Departemen Sosial, 2007 dalam Ardilla (2011)

eprints.undip.ac.id/37303/1/PERMANA.pdf

Senin, 11 November 2013

BERBISNIS SEKALIGUS MEWARISKAN BUDAYA DAN SENI BATIK

PENDAHULUAN
Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO pada tahun 2009 sebagai budaya asli Indonesia.Bisnis batik merupakan usaha yang dapat memberikan keuntungan yang banyak dengan cara yang mudah dan dapat ditekuni oleh siapapun serta sekaligus upaya pengenalan budaya bangsa terhadap masyarakat luas.Berbisnis batik juga merupakan suatu solusi untuk mengurangi angka pengangguran yang ada dilingkungan sebab bisnis ini membutuhkan banyak tenaga pekerja yang dipekerjakan untuk membuat batik tersebut.Usaha ini dapat memperbaiki perekonomian dan sebagai upaya untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia.Sebelumnya batik tidak dikenal oleh masyarakat kalangan luas seperti sekarang ini karena pada  saat itu batik masih menjadi budaya daerah yang belum mendunia seperti sekarang ini.Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keanekaragaman baik budaya maupun seni.Diantara seni yang ada batik termasuk salah satu dari kesenian tersebut yang mencirikan suatu daerah dengan melalui motif batik tersebut.Setiap daerah memiliki motif batik tersendiri karena untuk memuudahkan dalam mengenalinya dan sebagai identitas dari suatu daerah yang menggambarkan ciri khas dari daerah tersebut.
Latar Belakang Masalah

Dari sekian banyak bisnis yang ada,bisnis batik merupakan bisnis yang saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat.Bisnis ini juga dapat menjadi sarana dalam melestarikan budaya asli Indonesia.Pengembangan usaha ini didasarkan pada usaha mikro kecil dan menengah yang dapat mamberikan suatu manfaat yang besar bagi perekonomian suatu negara.Selain berbisnis,melalui bisnis batik ini juga merupakan sarana untuk memperkenalkan budaya Indonesia dalam kancah internasional guna untuk meningkatkan perekonomian indonesia karena bisnis tersebut memberikan kontribusi yang sanga baik terhadap perekonomian.
Rumusan Masalah

Seberapa besar bisnis Batik memberikan kontribusinya terhadap perekonomian ?

Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui tentang bisnis batik yang ada sekarang sekaligus mengenalkan batik kepada maasyarakat luas agar batik memiliki nilai yang lebih tinggi daripada produk lain serta mengetahui manfaat yang diberikan dari berbisnis batik yang dapat memperbaiki perekonomian Indonesia.

LANDASAN TEORI

-          Menurut Howkins
Industri gelombang keempat sangat menekankan pada gagasan dan ide kreatif, dengan  intensifitas  informasi dan kreativitas, mengandalkan ide dan stock of knowledge dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. (The Creative Economy Howkins,  2001)

Bagi ekonomi Indonesia,  momentum perkembangan industrialisasi ini,  sarat dengan peluang yang dapat dimanfaatkan bagi peningkatan kejayaan ekonomi Indonesia, mengingat Indonesia dianugerahi beragam kekayaan potensi ekonomi kreatif berbasis seni/budaya  khas dan unik.
Pengembangan ekonomi kreatif bagi Indonesia, setidaknya memiliki dua manfaat sekaligus,  yakni  leverage  pertumbuhan ekonomi yang pro rakyat  dan  sekaligus penguatan identitas kultural bangsa yang dapat mempertegas dan memperkaya identitas nasional.
Pengembangan ekonomi kreatif juga sejalan dengan arah pembangunan ekonomi kerakyatan, dengan mengedepankan peran nyata koperasi dan UKM berprinsip berkeadilan dan bermartabat, sehingga  pertumbuhan dan stabilitas ekonomi dapat dinikmati secara lebih merata oleh seluruh komponen masyarakat  (inklusif  growth).
Pengembangan ekonomi batik,  sebagai salah satu dari 14 komponen ekonomi kreatif, seyogyanya perlu terus ditingkatkan, mengingat trend dan prospek pasar batik yang sangat menjanjikan.

PEMBAHASAN

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman suku,budaya serta kesenian.Diantara seni tersebut salah satunya adalah batik yang menjadi warisan budaya negara Indonesia yang saat ini mndunia.Setelah batik ditetapkan oleh UNESCO menjadi budaya asli Indonesia,batik mulai dilirik oleh seluruh kalangan masyarakat mulai dari masyarakat yang ada di desa bahkan sampai kekota.Pengakuan UNESCO tersebut juga merupakan bentuk pengakuan yang strategis terhadap eksistensi batik dan nilai pentingnya bagi peradaban dan perkembangan kebudayaan di Indonesia.Batik ini kemudian dikembangkan oleh para pengrajin menjadi suatu bisnis selain itu batik juga menjadi suatu kekuatan bagi industri di Indonesia dalam melaksanakan penetrasi dalam pasar internasional dengan tingginya minat masyarakat saat ini terhadap batik.Bisnis batik pada umumnya  merupakan suatu pengembangan kemitraan antara UKM  industri batik rumahan yang merupakan ciri khas mayoritas pengrajin batik di wilayah Indonesia,   dengan  industri batik skala besar diharapkan dapat membantu menyumbangkan pemasukan terhadap perekonomian di Indonesia,  yang dibangun dalam kerangka saling menguntungkan (core constributors fatnerships).Melalui peningkatan kemitraan ini  juga diharapkan mempermudah dalam proses pendistribusian batik agar lebih dikenal oleh masyarakat luas dan dalam memperkenalkan batik di kancah internasional.Agar batik tidak kalah saing dengan produk lain,batik memiliki keunikan sendiri yang mencerminkan suatu ciri atau identitas dari batik itu sendiri agar mampu menarik perhatian.Proses pembatan batik tidaklah mudah seperti yang kita bayangkan terutamanya batik tulis.Batik tulis merupakan produk dari batik yang memiliki nilai seni paling tinggi dan memiliki harga yang variatif sesuai dengan motif yang dibuat para perajin batik.Semakin rumit motif batik yang dikerjakan maka semakin tinggi harga yang dipatok untuk batik tersebut.Dari sinilah yang menjadi seni dalam batik.
Di Indonesia hanya ada  19 sentra batik, hanya ada enam usaha pembuat canting, 31 usaha pembuat cap  batik dan 10 usaha pembuat campuran malam Padahal, total usaha batik yang tersebar di Pulau Jawa berjumlah 15.293 unit (Kompas, Oktober 2011).
Agar batik mampu bersaing dengan produk lain dikancah internasional maka perlu peningkatan dalam pengoptimalisasian pengembangan industri batik lebih lanjut dari sabang sampai merauke agar dapat menciptakan nilai tambah ekonomi dimasyarakat.Untuk mengembangkan bisnis batik agar mampu menjadi produk unggulan yang mencirikan suatu daerah maka pemerintah daerah perlu menjalin kerjasama dengan pemangku kepentingan yang lainnya dalam mendorong kemajuan industri batik di daerahnya.Semua daerah di Indonesia memiliki motif tersendiri yang mencirikan daerahnya tersebut.
Dari sisi teknologi sebelum batik menjadi budaya internasional, para pengusaha industri batik umumnya belum melakukan perbaikan sistem dan teknik produksi agar lebih produktif dan mutunya dapat  sama untuk setiap lembar kain batik. Hal tersebut  belum termasuk pemakaian zat warna alam untuk dapat  mendapatkan  hasil yang memuaskan. Dilihat dari sisi ketersediaan bahan baku sutera, ketersediaan yang terbatas menyebabkan  masih kurang memadai dari permintaan pasar. Selain itu, serat dan benang sutera kebanyakan  masih mengimpor dari negara lain. Dari sisi pemasaran,hal ini menjadi sebuah  tantangan bagi negara pesaing antara lain dari Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam, Afrika Selatan dan Polandia. Segi pemasaran batik Indonesia juga belum fokus untuk mengangkat batik Indonesia sebagai high fashion dunia. Prosedur yang ditempuh untuk pengakuan batik dilakukan sesuai Konvensi Unesco tahun 2003 tentang Warisan Budaya Tak Benda. Konvensi Unesco tersebut telah diratifikasi oleh pemerintah melalui PP Nomor 78 Tahun 2007 dan, terhitung 15 Januari 2008, Indonesia resmi menjadi Negara Pihak Konvensi. Dengan demikian, Indonesia berhak menominasikan salah satu budayanya untuk dicantumkan dalam daftar representatif Unesco.
UU. Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta menjamin perlindungan hak kekayaan intelektual komunal ataupun personal. Daerah diberi kebebasan mendaftarkan agar mendapat perlindungan sebagai kekayaan budaya bangsa. Upaya itu sudah dilakukan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Pemprov Bali. DIY menyangkut batik gaya Yogyakarta, sedangkan Bali terkati dengan tarian dan tetabuhan musik. Dalam UU ini, hak cipta didefinisikan sebagai, “Hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku” (pasal 1 ayat 1).
Setelah menjadi booming,batik memberikan bantuan pemasukan terhadap perekonomian Indonesia yang saat ini masih dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
Ekonomi batik telah berkontribusii menggerakkan ekonomi nasional dengan nilai ekspor sebesar 69 juta dolar AS.disamping itu 99,39 % dari 55.912 unit usaha yang bergerak didalam idustri batik adalah usaha mikro dan kecil dengan konsumen batik dalam negeri lebih dari 77,86 juta orang.Dengan melihat ini bisnis batik dapat menjadi suatu bisnis yang lebiih unggul dibandingkan dengan bisnis yang lain dan nantinya akan mampu menjadi produk unggulan yang dapat memberikan kontribusi yang baik dalam perekonomian negara Indonesia.Selain itu,pengakuan UNESCO pada 2 Oktober 2009,bahwa batik adalah asli dan tidak berwujud warisan budaya Indonesia yang  telah mencabut klaim dari Malaysia ini juga telah menjelma menjadi industri dengan kontribusi tinggi terhadap perekonomian nasional.Selain itu,jumlah penyerapan tenaga kerja yang diserap dalam industri ini juga terbilang cukup tinggi yaitu 1,62 juta orang pekerja.Nilai ekspor batik bahkan mencapai US $ 32.280.000 pada tahun 2008 dan US $ 10.860.000 dalam tiga bulan pertama tahun 2009.
Bagaimana kinerja ekspor batik nasional? Mari kita lihat realisasi ekspor batik Indonesia selama lima tahun terakhir.
Tabel 1: Nilai Ekspor Batik Nasional 2004-2009
Tahun
Nilai Ekspor Batik Nasional
2004
US$ 34,41 juta
2005
US$ 12,46 juta
 2006
US$ 14,27 juta
2007
US$ 20,89 juta
2008
USS 32,28 juta
Triwulan I 2009
US$ 10,86 juta

Sumber: Suara Pembaruan, 3 Oktober 2009.
Realisasi ekspor hingga semester 1 tahun 2009 baru mencapai US$ 10,86 juta. Artinya, baru mencapai 33,64% dibandingkan dengan kinerja ekspor pada 2008. Banyak yang berharap, euforia batik bakal mampu mengerek kinerja ekspor batik nasional. Sehingga pada gilirannya akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan menyerap tenaga kerja. Pemerintah menargetkan ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) – termasuk di dalamnya batik – mencapai sekitar US$11,8 miliar pada 2009. Itu sedikit meningkat dibanding proyeksi ekspor tahun 2008 sebesar US$11 miliar. Industri TPT masih menjadi salah satu industri prioritas yang akan dikembangkan karena mampu memberi kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional.
Industri TPT 2006 lalu menyerap 1,2 juta tenaga kerja, tidak termasuk industri kecil dan rumah tangga. Selain itu menyumbang devisa sebesar US$9,45 miliar pada 2006 dan US$10,03 miliar pada 2007. Secara konsisten industri TPT memberi surplus (net ekspor) di atas US$5 miliar dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini. Oleh karena itu, pemerintah menargetkan 2009 ekspor TPT mencapai US$11,8 miliar dengan penyerapan 1,62 juta tenaga kerja. Tantangan yang dihadapi industri batik itu antara lain mengenai Sumber Daya Manusia (SDM). Misalnya, generasi pembatik umumnya sudah berusia relatif lanjut, sehingga perlu upaya khusus untuk menggugah minat kalangan muda untuk terjun ke usaha batik. Masalah lain yang harus diatasi adalah masalah pendanaan, ketenagakerjaan, dan penanganan penyelundupan. Saat ini industri TPT diakui juga menghadapi masalah daya saing terkait usia mesin industri tersebut yang sebagian besar (sekitar 75%) berusia sekitar 20 tahun sehingga membutuhkan peremajaan mesin baru untuk bersaing di pasar internasional dan domestik yang semakin ketat.Perawatan mesin yang baik juga mampu meningkatkan produktivitas agar lebih efisien dalam kegiatan produksi guna memberikan kelancaran untuk memproduksi batik tersebut yang dapat memberikan dampak yang baik bagi perekonomian negara.
Dengan demikian jelas bahwa bisnis batik merupakan bisnis yang sangat tepat untuk meningkatkan perekonomian negara Indonesia dari keterpurukannya yang selama ini menjadi masalah yang besar bagi bangsa indonesia karena kontribusinya dapat memberikan peningkatan pendapatan negara.

PENUTUP

Kesimpulan :

Bisnis batik merupakan bisnis yang sangat memberikan kontribusi yang baik bagi perekonomian negara juga sekaligus mewariskan budaya asli Indonesia kepada masyarakat.Selain untuk bisnis,kegiatan ini juga sekaligus untuk memperkenalkan budaya asli Indonesia ke kancah internasional.Dengan demikian bisnis ini juga dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia sebab bisnis ini membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak sehingga dapat memberikan dampak yang baik bagi masyarakat.

Saran-saran :

Dengan bisnis ini diharapkan perekonomian Indonesia dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya dan bisnis ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,selain itu bisnis ini juga diharapkan menjadi komoditas ekspor yang dapat mendongkrak perekonomian negara Indonesia agar menjadi lebh baik dari sebelumnya.

Daftar Pustaka

Howkins, John 2001.The Creative Economy: How People Make Money From Ideas:Penguin
James F. Moore.1996.Death of Competition John Wiley & Sons. USA.
Kompas,26 Oktober 2011
Suara Pembaruan, 3 Oktober 2009.

















PENGARUH STRESS  KERJA TERHADAP KINERJA PARA PEKERJA

PENDAHULUAN
Di dalam perusahaan manusia merupakan unsur yang sangat penting dalam kegiatan yang ada didalam suatu perusahaan atau organisasi.Pada dasarnya mereka bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan yang mereka butuhkan.Pada umumnya perusahaan tidak akan bisa beroperasi tanpa adanya manusia.Oleh sebab itu manusia merupakan unsur terpenting dalam perusahaan.Perusahaan harus bisa menjamin kesejahteraan pekerjanya karena untuk menjadikan mereka giat dalam bekerja.Faktor yang menjadikan suatu perusahaan untuk berkembang salah satunya adalah kinerja dari para pekerjanya.Dalam bekerja tentunya para pekerja memiliki masalah yang menjadikan kerja mereka menjadi tidak optimal,masalah itu bisa datang dari lingkungan internal maupun lingkungan eksternal dari para pekerja.Masalah yang mereka miliki tentunya akan memberikan pengaruh terhadap kinnerja para pekerja yang nantinya akan menimbulkan rasa stress bagi para pekerja.Sterss merupakan suatu kondisi seseorang mengalami ketegangan karena adanya suatu kondisi yang    mempengaruhinya,kondisi tersebut dapat diperoleh dari dalam diri seseorang maupun lingkungan luar.Stress daat menimbulkan dampak yang negatif terhadap keadaan psikologis dan biologis seorang pekerja yang nantinya akan berpengaruh terhadap kinerja para pekerja.Kondisi kerja yang buruk dapat menjadikan seorang pekerja mudah mengalami stress yang nantinya akan mempengaruhi kinerjanya dan menurunkan produktivitas kerja.

Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan mengharakan para pekerjanya memiliki prestasi yang baik dalam bekerja karena hal tersebut akan memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaan.Selain itu,dengan memiliki pekerja yang berprestasi dalam bekerja dapat meningkatkan kinerja dari perusahaan tersebut.Akan tetapi perusahaan sering kali memiliki masalah yang berhubungan dengan sumber daya manusianya.Masalah tersebut menjadikan suatu tantangan tersendiri bagi perusahaan karena keberhasilan perusahaan tergantung pada kualitas sumber daya manusianya.Apabila para pekerjanya dapat menjalankan tugasnya dengan efektif maka perusahaan juga akan berjalan dengan efektif juga.Dengan kata lain kelangsungan suatu perusahaan ditentukan oleh kinerja dari para pekerjanya. Dalam bekerja tentunya para pekerja memiliki masalah yang menjadikan kerja mereka menjadi tidak optimal,masalah itu bisa datang dari lingkungan internal maupun lingkungan eksternal dari para pekerja.Masalah yang mereka miliki tentunya akan memberikan pengaruh terhadap kinnerja para pekerja yang nantinya akan menimbulkan rasa stress bagi para pekerja.Stress dapat menjadikan kinerja dari para pekerja menjadi menurun,hal ini akan menjdikan suatu perusahaan kurang efektif dalam menjalankan segala kegiatannya.

Rumusan Masalah
Para pekerja dalam bekerja tentunya memiliki masalah,salah satunya yaitu mereka mengalami stress dengan pekerjaan mereka.Hal ini dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja para pekerja sebab saat seeorang mengalami stress maka mereka menjadi tidak optimal dalam bekerja.Keadaan ini dapat menurunkan prestasi kerja yang dimiliki oleh seorang pekerja dan akan menurunkan kinerja mereka.

Tujuan Penulisan
Bagaimana pengaruh stress kerja terhadap kinerja para pekerja ?

LANDASAN TEORI

-          Menurut Siagan (2002)
Bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu gaji,lingkungan kerja,budaya organisasi,kepemimpinan dan motivasi kerja (motivation)disiplin kerja,kepuasan kerja,komunikasi dan faktor-faktor lainnya.



-          Menurut Robbin (2002, h.318)
Stress merupakan kondisi dinamis dimana seseorang individu dihadapkan dengan kesepatan,keterbatasan,atau tuntutan sesuai denga harapan dari hasil yang ingin dia capai dalam kondisi penting dan tidak menentu.
-          Menurut Sari (2003)
Meneliti tentang pengaruh sumber-sumber stress kerja terhadap kinerja karyawan yang menunjukkan bahwa individual stress berpengaruh paling dominan terhadap kinerja para karyawan.

PEMBAHASAN
Kinerja karyawan dipengaruhi oleh banyak faktor dantaranya adalah jumlah komposisi dari kompensasi yang diberikan, penempatan yang tepat, latihan, rasa aman di masa depan mutasi promosi. Di samping faktor – faktor di atas masih ada faktor lain yang juga dapat mempengaruhi kinerja karyawan dalam pelaksanaan tugas yaitu lingkungan kerja. Meskipun faktor ini adalah penting dan besar pengaruhnya, tapi banyak perusahaan yang sampai saat ini kurang memperhatikan faktor ini. Seperti soal musik yang merdu, meskipun kelihatannya remeh, tapi tenyata besar pengaruhnya terhadap efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas.Pegawai akan mempu mencapai kinerja maksimal jika memiliki motif berprestasi tinggi. Motif berprestasi yang perlu dimiliki oleh pegawai harus ditumbuhkan dari dalam diri sendiri dan dari lingkungan kerja. Hal ini karena motif berprestasi yang ditumbuhkan dari dalam diri sendiri akan membentuk suatu kekuatan diri dan jika situasi lingkungan kerja turut menunjang maka pencapaian kinerja akan lebih mudah (Mangkunegara 2001, h.68).
Menurut Anorogo dan Widiyanti (1993) lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar karyawan dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas – tugas yang dibebankannya.Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dalam bekerja,para pekerja tentunya memiliki berbagai masalah yang timbul baik itu dari dalam diri sendiri maupun dari lingkungan luar yang berhubungan dengan pekerjaan.Masalah tersebut tentunya akan menjadikan seorang pekerja menjadi terbebani dan yang akhirnya akan berujung pada stress kerja.Waktu kerja yang mendesak,kualitas pengawasan yang rendah,iklim kerja yang tidak menentu,autoritas yang tidak memadahi berhubungan dengan tanggung jawab,konflik kerja,perbedaan nilai antara perusahaan dengan karyawan dan frustasi (Anwar Prabu,1993,h.93). Selain stres, faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah lingkungan kerja. Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam mejalankan tugas – tugas yang dibebankan, misalnya kebersihan, musik dan sebagainya (Nitisemito 1982, h.197). Lingkungan kerja fisik dalam suatu perusahaan merupakan suatu kondisi pekerjaan untuk memberikan suasana dan situasi kerja karyawan yang nyaman dalam pencapaian tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan. Kondisi kerja yang buruk berpotensi menjadi penyebab karyawan mudah jatuh sakit, mudah stress, sulit berkonsentrasi dan menurunnya produktivitas kerja. Bayangkan saja, jika ruangan kerja tidak nyaman, panas, sirkulasi udara kurang memadai, ruangan kerja terlalu padat, lingkungan kerja kurang bersih, berisik, tentu besar pengaruhnya pada kenyamanan kerja karyawan. Dalam mencapai kenyamanan tempat kerja antara lain dapat dilakukan dengan jalan memelihara prasarana fisik seperti seperti kebersihan yang selalu terjaga, penerangan cahaya yang cukup, ventilasi udara, suara musik dan tata ruang kantor yang nyaman. Karena lingkungan kerja dapat menciptakan hubungan kerja yang mengikat antara orang – orang yang ada di dalam lingkungannya (Nitisemito 1982, h.183). Pihak manajemen perusahaan juga hendaknya mampu mendorong inisiatif dan kreatifitas. Kondisi seperti inilah yang selanjutnya menciptakan antusiasme untuk bersatu dalam organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan denga meningkatkan kinerja karyawan.Penelitian mengenai pengaruh lingkungan kerja karyawan terhadap kinerja karyawan yang dilakukan oleh Nurdyansyah (2009) menujukkan hasil adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Menurut Kusani, (2008) lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Serta penelitian yang dilakukan Randall Schuller, stres yang dihadapi tenaga kerja berhubungan dengan penurunan prestasi kerja, peningkatan ketidakhadiran kerja dan kecenderungan mengalami kecelakaan.Dari uraian daiatas jelas bahwa stress kerja yang dialami oleh seoarang pekerja akan memberikan dampak terhadap kinerjanya,sebab para pekerja memiliki tekanan dan mereka menjadi terbebani dengan masalah yang sedang mereka hadapi yang menjadi faktor dari stress tersebut.Hal ini akan berdampak pada perusahaan,karena mereka bekerja tidak efektif sehingga akan menurunkan segala aktivitas yang perusahaan sedang lakukan.Perusahaan akan mengalami penurunan produktivitas dan para pekerja juga akan mengalami penurunan prestasi kerja yang disebabkan oleh stress tersebut.

Kesimpulan :
Di dalam perusahaan diperlukan adanya kinerja yang tinggi untuk meningkatkan mutu dan kualitas produktivitasnya. Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Oleh karena itu, supaya kinerja karyawan itu bisa meningkat, maka perusahaan juga harus memperhatikan tentang lingkungan kerja dan stres kerja karyawan. Karena stres kerja dan lingkungan kerja di perusahaan sangat mempengaruhi kinerja karyawannya.Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas – tugas yang dibebankan. Lingkungan kerja sangat berpengaruh besar untuk meningkatkan kinerja karyawan, sehingga akan mendorong semangat kerja. Semangat kerja tersebut sangat dibutuhkan karyawan dalam rangka meningkatkan kinerjanya.Stres kerja adalah suatu bentuk tanggapan seseorang, baik fisik maupun mental terhadap suatu perubahan di lingkungannya yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam.Stress kerja juga memiliki pengaruh yang besar terhadap perusahaan karena dapat menurunkan produktivitas perusahaan tersebut.
Saran-saran :
Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari tentunya seorang pekerja memiliki masalah yang berasal dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar yang akan menyebabkan seorang pekerj mengalami stress.Untuk mengurangi stress dalam bekerja,para pekerja harus dapat mensiasati stress tersebut dengan hiburan yang mungkin dapat mengurangi kejenuhan dalam bekerja seperti mendengarkan musik dan hiburan yang lain agar saat bekerja tidak terlalu tegang dan dapat lebih rileks serta dapat memberikan kenyamanan dalam bekerja sehingga stress akan menjadi berkurang.
Daftar Pustaka
Anwar Prabu.1993. Psikologi Consists. Bandung: Trigenda Karya 
Pandji Anoraga. 2001. Psikologi Kerja. Jakarta: PT Rineka Cipta 
eprints.undip.ac.id/26382/1/Jurnal_Skripsi_Dwi_Septianto