Kamis, 22 Oktober 2015

“PENALARAN. BERPIKIR DEDUKTIF DAN BERPIKIR INDUKTIF”


 

 

TUGAS KELOMPOK BAHASA INDONESIA 2

“PENALARAN. BERPIKIR DEDUKTIF DAN BERPIKIR INDUKTIF”

 

 

NAMA ANGGOTA :

1. Dian Harristianingsih/22213366

2. Nisa Amelia/26213464

3. Ratu Sangga Aqhsoya/27213327

4. Roro Washil Nabila Robby/28213087

5.Windi Shintia Dewi/2A213519

 

 

3EB16

 

UNIVERSITAS GUNADARMA

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

i.                    Cover        ………………………………………………………………. 01

ii.                  Daftar Isi   ………………………………………………………………. 02

iii.                Kata Pengantar     ………………………………………………………. 03

iv.                Pendahuluan         ………………………………………………………. 04

v.                  Isi  ………………………………………………………………………. 05

1.      Penalaran         ………………………………………………………. 05-07

2.      Berpikir Deduktif       ………………………………………………. 07-08

3.      Berpikir induktif         ………………………………………………. 09-11

vi.                Penutup     ………………………………………………………………. 12

vii.              Daftar Pustaka      ………………………………………………………. 13
 

 

KATA PENGANTAR

 

       Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Penalaran, Berfikir Deduktif, dan Berfikir Induktif ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Rini Sawitri selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indnesia 2 yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan dari sampah, dan juga bagaimana membuat sampah menjadi barang yang berguna. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenandan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

 

 

Jakarta,  Oktober 2015

 

 

Penyusun

 

 
 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pentingnya mengetahui pengertian dari penalaran, penalaran deduktif dan penalaran induktif dapat membedakan antara penalaran deduktif dan penalaran induktif di zaman sekarang dimana kaimat kaimat di Indonesia yang semakin berkembang .Serta keharusan untuk mampu mengapikasikan bahasa Indonesia yang baik dan benar di dalam sebuah kalimat.
Penalaran merupakan proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akat terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Selain penalaran bagian dari penalaran yaitu penalaran deduktif dan induktif akan kita ketahui pada makalah ini serta sub sub dalam penalaran/berfikir deduktif maupun induktif.

Rumusan Masalah

·         Apa pengertian penalaran itu, proposisi ,dan jenis jenis proposisi dan bentuk-bentuk proposisi ?

·         Apa itu penalaran deduktif ?

·         Apa itu penalaran induktif ?

Tujuan Pembahasan

Diharapkan pembaca mengetahui pengertian dari penalaran, penalaran deduktif dan penalaran induktif. Diharapkan juga agar pembaca dapat membedakan antara penalaran deduktif dan penalaran induktif serta mampu mengapikasikannya dalam kalimat.

 

 
ISI

I.                   Penalaran Ilmiah

 

·         Pendahuluan

Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruh isi kap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya betindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara.

 

·         Pengertian Penalaran

Penalaran (reasoning, jalan pikiran) adalah suatu proses berpikir yang berusaha menghubung-hubungkan fakta-fakta atau evidensi-evidensi yang diketahui menuju kepada suatu kesimpulan.

 

·         Proposisi

Proposisi adalah pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung didalamnya.

 

·         Inferensi dan Implikasi

Ø  Inferensi

Kata inferensi berasal dari bahasa latin inferre yang berarti menarik kesimpulan.

Inferensi adalah kesimpulan yang diturunkan dari apa yang ada atau dari fakta-fakta yang ada.

Ø  Implikasi

Kata implikasi berasal dari bahasa latin implicare yang berarti melibat atau merangkum.

Implikasi adalah rangkuman, yaitu sesuatu dianggap ada karena sudah dirangkum dalam fakta atau evidensi itu sendiri.

 

·         Wujud Evidensi

Evidensi adalah semua fakta yang ada, semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas, dan sebagainya yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran. Fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak boleh dicampur-campurkan dengan apa yang dikenal sebagai pernyataan atau penegasan.

 

·         Cara Menguji Data

Supaya data dan informasi dapat dipergunakan dalam penalaran data dan informasi itu harus merupakan fakta. Di bawah ini akan dikemukan beberapa cara yang dapat dipergunakan untuk mengadakan pengujian tersebut.

 

a.       Observasi

Observasi adalah fakta-fakta yang diajukan sebagai evidensi mungkin belum memuaskan seorang pengarang atau penulis.

 

Contoh : Nina mengabarkan bahwa di Kebun Raya Bogor terdapat sebuah kolam,karena ia pernah berkunjung kesana.

 

b.      Kesaksian

Yang dimaksud kesaksian disini adalah tidak hanya mencakup apa yang didengar langsung dari seseorang yang mengalami suatu perristiwa,tetapi

juga diketahui melalui buku-buku,dokumen-dokumen dan sebagainya.

 

Contoh : Seorang pengajar arkeologi tidak perlu menyelidiki sendiri reruntuhan atau peninggalan-peninggalan di Lembah Sungai Indus untuk menguraikan peersoalan Ilmu Purbakala India kepada mahasiswanya.

 

c.       Autoritas

Autoritas adalah kesaksian ahli yang diberikan oleh seseorang,sebuah komisi,atau suatu badan atau kelompok yang dianggap berwenang untuk itu.

 

·         Cara Menilai Autoritas

a.       Tidak mengandung prasangka

Artinya pendapat itu disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh ahli itu sendiri,atau didasarkan pada hasil-hasil eksperimental yang dilakukannya.

 

b.      Pengalaman dan pendidikan autoritas

Pendidikan serta pengalaman-pengalaman sebagai tampak dari tulisan-tulisan hasil penelitiannya akan memberi keyakinan pada penulis tentang autoritasnya.

 

c.       Kemashuran dan pretise

Sering terjadi bahwa seseorang yang menjsi terkenal prestise tertentu dianggap berwenag pula dalam segala bidang.Selama yang dikatakan hanya merupakan pendapat,maka tidak menjadi masalah.Tetapi sangat menyedihkan bila pendapatnya itu dikutip dan diperlalkukan sbagai suatu autoritas tanpa mengadakan penelitian sampai dimana kebenaran pendapat itu dan dasar dasar mana yang dipakai untuk menyusun pendapat pendapat itu.

 

d.      Koherensi dengan kemajuan

Pengetahuan dan pendapat terakhir tidak selalu berarti bahwa pendapat itu terbaik tetapi harus diakui bahwa pendapat-pendapat terakhir dari ahli ahli dalam bidang yang sama lebih dapat diandalkankarena autoritas autoritas semacam itu memperoleh kesempatan yang paling baik untuk membandingkan semua pendapat sebelumnya.

 

II.                Berpikir Deduktif

 

·         Konsep berpikir deduktif

Dalam induksi,untuk menurunkan suatu kesimpulan,penulis harus mengumpulkan bahan bahan atau fakta fakta terlebih dahulu.Akan tetapi dalam penalaran yang bersifat deduktif penulis tidak perlu mengumpulkan fakta fakta.yang perlu baginya adalh proporsi umum dan suatu proporsi yang bersifat mengidentifiksi suatu peristiwa khusus yang bertalian dengan proporsi umum sebelumnya.

 

·         Konsep bernalar dalam karangan

Penalaran merupakan suatu corak atau cara seseorang mengunakan nalarnya dalam menarik kesimpulan sebelum akhirnya orang tersebut berpendapat dan dikemukakannya kepada orang lain. 

Pola penalaran secara sederhana dibedakan menjadi dua: 1) deduktif; dan 2) induktif. Pola penalaran deduktif menggunakan bentuk bernalar deduksi. Deduksi secara etimologis berasal dari kata de danducere, yang berarti proses penyimpulan pengetahuan khusus dari pengetahuan yang lebih umum/universal. Perihal khusus tertsebut secara implisitter kadung dalam yang lebih umum. Maka, deduksi merupakan proses berpikir dari pengetahuan universal ke singular atau individual.

 

·         Silogisme kategorial

Silogisme adalah suatu bentuk proses penalaran yang berusaha menghubungkan dua proposisi (pernyataan yang berlainan untuk menurunkan suatu kesimpulan atau inferensi yang merupakan proposisi yang ketiga.

Secara khusus silogisme kategorial dapat dibatasi sebagai suatu argumen deduktif yang mengandung suatu rangkaian yang terdiri dari tiga proporsi kategorial yang disusun sedemikian rupa sehingga ada tiga term yang muncul dalam rangkaian pernyataan itu.

 

Contoh :

Semua buruh adalah manusia pekerja

Semua tukang batu adalah buruh

Jadi,semua tukang batu adalah manusia pekerja

 

·         Silogisme hipotesis

Silogisme hipotesis atau silogisme pengandaian adalah semacam pola penalaran deduktif yang mengandung hipotese.silogisme hipotesis bertolak dari suatu pendirian bahwa ada kemungkinan apa yang disebut dalam proposisi itu tidak ada atau tidak terjadi.

 

Contoh :

Jika tidak turun hujan,maka panen akan gagal

Hujan tidak turun

Sebab itu panen gagal

 

Atau

 

Jika tidak turun hujan,panen akan gagal

Hujan turun

Sebab itu panen tidak gagal

 

·         Silogisme alternatif

Silogisme alternatif atau silogisme disjungtif disebut demikian karena proposisi mayornya merupakan sebuah proposisi alternatif,yaitu proposisi yang mengandung kemungkinan kemungkinan atau pilihan pilihan.Sebaliknya proposisi minornya adalah proposisi kategorial yang menerima atau menolak salah satu alternatifnya.

 

Contoh :

Ayah ada di kantor atau di rumah

Ayah ada di kantor

Sebab itu,ayah tidak ada di rumah

 

 

III.             Berpikir Induktif

·         Konsep berpikir induktif

·         Konsep bernalar dalam karangan

·         Konsep generalisasi

Generalsasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena tadi.Generalisasi hanya akan memiliki makna yang penting kalau kesimpilan yang diturunkan dari sejumlah fenomena tadi bukan saja mencakup semua fenomena itu,tetapi juga harus berlaku pada fenomena fenomena lain yang sejenis yang belum diselidiki.

 

Contoh :

Buah kelapa dapat dijadikan sebagai bahan makanan dan minuman yang segar. Takhan ya buahnya, kayu pohon kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Sedangkan pelapahnya dapat dijadikan sapa uijuk. Bahkan akarnya pun bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Oleh karena itu pohon kelapa sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia

 

·         Hipotesisdanteori

Hipotese merupakan suatu dugaan yang bersifat sementara mengenai sebab sebab atau relasi antara fenomena fenomena,sedangkan teori merupakan hipotese yang telah diuji dan yang dapat diterapkan pada fenomena fenomena yang relevan atau sejenis.

 

·         Analogi

Analogi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain,kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk suatu hal akan berlaku pula untuk hal yang lain.

 

Contoh :

Nina adalah tamatan Fakultas Ekonomi Universitas Omega.Ia telah memberikan prestasi yang luar biasa pada perusahaan Omikron,tempat ia bekerja.Ia telah mengajukan banyak usul mengenai cara pemecahan atas kesulitan kesulitan yang dihadapi perusahaannya.Pada waktu penerimaan pegawai pegawai baru,Direktur Perusahaan langsung menerima Tomi,karena Tomi adalah seorang alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Omega,sepertihalnya nina.Semua pelamar pelamar lain diabaikan begitu saja.Menurut logika direktur,pasti ia memiliki juga kecerdasan dan kualias yang sama atau sekurang kurangnya sama dengan Nina.

 

·         Hubungan kausal

-          Se bab Akibat

Hubungan sebab akibat mula mula bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang diketahui,kemudian bergerak maju menuju ke sebuah kesimpulan sebagai efek atau akibat yang terdekat.

 

Contoh :

Saat ini banyak hutan yang telah beralih fungsi menjadi tempat permukiman. Mereka memaksa semua binatang yang ada di dalamnya untuk pergi dari rumah mereka. Takhan yaitu, perburuan yang massif pun sering terjadi. Para pemburu dengan seenaknya membunuh binatang – binatang yang ada. Akibatnya, binatang – binatang sekarang berada di ambang kepunahan.

 

-          Akibat ke Sebab

Merupakan proses berpikir yang induktif juga dengan bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai akibat yang diketahui,kemudian bergerak menuju sebab sebab yang mungkin elah menimbulkan akibat tadi.

 

Contoh :

Cuaca saat ini menjadi semakin panas. Bahkan kita tidak bisa lagi memprediksi datangnya musim karena sudah tidak pasti lagi kapan datangnya. Cuaca yang sangat panas ini diikuti oleh melelehnya gunung – gunung es yang ada di kutub utara sehingga menaikan volume permukaan air laut. Hal ini sungguh sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia. Tetapi bagian ironisnya adalah bahaya – bahaya tersebut, disebabkan oleh perilaku manusia sendiri yang memicu terjadinya global warming.

 

-          Akibat ke Akibat

Merupakan proses penalaran yang bertolak dari suatu akibat menuju suatu akibat yang lain,tanpa menyebut atau mencari sebab umum yang menimbulkan kedua akibat tadi.

 

Contoh :

Kerusuhan yang terjadi pada beberapa puluh tahun yang lalu membuat uang sangat sulit di dapat. Banyak uang yang hilang terbakar maupun rusak. Oleh karena itu, pemerintah kembali mencetak uang sebanyak-banyaknya untuk mengganti uang-uang yang hilang tersebut. Akan tetapi apa yang dilakukan oleh pemerintah saat itu membuat uang yang beredar di masyarakat cukup banyak dan terjadilah hyper inflasi. Akibatnya, uang menjadi tidak berharga dikarenakan peredarannya yang sangat banyak dan juga terjadi krisis moneter.

 

·         Induksi dalam metode eksposisi

Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.

Karangan ini beri si uraian atau penjelasan tentang suatu topic dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Langkah menyusun eksposisi:

• Menentukan topik/tema

• Menetapkan tujuan

• Mengumpulkan data dari berbagai sumber

• Menyusunkerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih

• Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.

 

Contoh :

Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen ,urni dan ozon berenergi tinggi kedalam tubuh melalui darah. Ozone therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah penyakit.

 
 

 


PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil makalah tentang penalaran dan jenis-jenisnya di atas, maka dapat disimpulkan bahwa banyak sekali yang dapat kita pelajari dari penalaran tersebut.  Bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.
Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa umum yang kebenarannya telah diketahui, dan berakhir pada suatu kesimpulan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisas.
Penalaran Induktif adalah Proses yang berpangkal dari peristiwa yang khusus yang dihasilkan berdasarkan hasil pengamatan empirik dan mengjasilkan suatu kesimpulan atau pengetahuan yang bersifat umum.

Saran

Dengan adanya makalah ini di harapkan para pembaca lebih memahami pengertian proposisi dan bagian bagian dari proposisi.

 

 

 
 

Daftar Pustaka

Keraf, Gorys, “Narasi dan Argumentasi"