Rabu, 14 Januari 2015

KOPERASI SEBAGAI SOLUSI MASALAH PEREKONOMIAN INDONESIA


KOPERASI SEBAGAI SOLUSI MASALAH PEREKONOMIAN INDONESIA

Koperasi dan Kemiskinan

            Makna yang terkandung dalam pengertian koperasi telah menjelaskan bahwa koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat. Dalam hal ini, koperasi akan menjadi wadah kegiatan ekonomi rakyat yang pada umumnya merupakan kelompok menengah ke bawah (miskin). Mereka ini pada umumnya tidak mungkin tertampung pada badan usaha lain seperti Firma, CV, maupun PT. Dengan wadah koperasi, mereka akan dapat mengembangkan kegiatan ekonominya, sehingga dapat meningkatkan pendapatannya. Hal ini tentu dengan catatan: koperasi tersebut harus memiliki kemampuan untuk membina dan mengembangkan kegiatan ekonomi mereka. Oleh karena itu koperasi harus benar-benar dikelola secara profesional agar mampu menjadi wadah kegiatan ekonomi rakyat yang kondusif. Apabila hal ini dapat dilaksanakan pada setiap wilayah kecamatan, niscaya kemis-kinan rakyat di seluruh penjuru Indonesia secara bertahap akan apat diperbaiki kehidupan ekonominya.

Koperasi dan Ketidakmerataan Pendapatan

            Apabila manajemen koperasi dilaksanakan secara benar dan profesional, maka rakyat yang menjadi anggota koperasi akan meningkat taraf hidupnya sesuai dengan tujuan koperasi. Dalam peningkatan taraf hidup ini berarti terjadi peningkatan kemampuan ekonomi (pendapatan/daya beli) dan peningkatan kemampuan non ekonomi (misalnya: pendidikan dan sosial). Dengan peningkatan kemampuan pendidikan dan sosial, mereka tentu akan lebih mampu meningkatkan lagi kemampuan ekonominya. Dengan demikian kemampuan ekonomi (pendapatan) mereka akan bertambah semakin besar. Dengan pertambahan kemampuan ekonomi (pendapatan) tersebut diharapkan ketidakmerataan pendapatan antara masyarakat kecil dengan masyarakat menengah ke atas akan semakin diperkecil. Hal ini berarti bahwa ketidak-merataan pendapatan akan diperkecil dengan adanya peningkatan pendapatan rakyat kecil yang dibina melalui koperasi.

Koperasi dan Pengangguran

            Apabila koperasi dapat berkembang di setiap wilayah kecamatan di seluruh Indonesia, dan benar-benar mampu membina kegiatan ekonomi rakyat di sekitarnya, tentu kope-rasi akan dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat di sekitarnya. Apalagi jika kegiatan ekonomi (produksi dan distribusi) anggotanya dapat berkembang dengan adanya pembinaan koperasi, niscaya kegiatan ekonomi anggota tersebut juga akan menciptakan lapangan kerja tersendiri. Dengan demikian melalui koperasi yang dikelola secara benar dan profesional diharapkan akan diikuti dengan penciptaan-penciptaan lapangan kerja, dan pada akhirnya akan me-ngurangi pengangguran.

Koperasi dan Inflasi

            Sebelumnya perlu kita ketahui terlebih dahulu penyebab terjadinya inflasi. Pada umunya inflasi terjadi sebagai akibat adanya ketidak-seimbangan antara permintaan dan penawaran komoditi. Permintaan komoditi terus meningkat, sedangkan penawarannya tetap atau malah berkurang. Permintaan komiditi masyarakat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan masyarakat. Sementara itu penawaran komoditi dipengaruhi oleh produksi yang diselenggarakan oleh masyarakat. Dalam keadaan inflasi penawaran komoditi harus terus ditingkatkan agar harga komoditi tidak menaik. Untuk meningktkan penawaran komoditi diperlukan perluas-an produksi. Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang sangat potensial untuk melakukan perluasan produksi, karena jumlah koperasi yang sangat banyak dan variasi komoditinya pun sangat banyak. Apbila koperasi dikelola secara benar dan profesional, dengan memperhatikan prinsip-prinsip koperasi (keadilan, kemandirian, pendidikan, dan kerja sama), maka tidak mustahil bahwa koperasi akan dapat mempercepat perluasan produksi. Dengan perluas produksi yang dibantu oleh koperasi ini diharapkan penawaran komo-diti akan terus meningkat, dan pada akhirnya akan dapat mengendalikan kenaikan harga komoditi (inflasi).

Koperasi dan ketergantungan terhadap luar negeri

            Dalam kasus ini, nampaknya koperasi tidak mampu berbuat lebih banyak. Ketergantungan ekonomi terhadap luar negeri cenderung lebih dipengaruhi oleh faktor politik luar negeri pemerintah kita. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang terkait dengan luar negeri, khususnya yang menyangkut utang luar negeri cenderung dipengaruhi oleh faktor kekurang-mampuan pemerintah dalam mengelola politik luar negeri.  Oleh karena itu  terhadap permasalahan ini, koperasi cenderung tidak mungkin diikutsertakan untuk memecahkan permasalahan  tersebut. Namun demikian terhadap keempat permasalahan perekonomian nasional seperti dipaparkan di atas, koperasi masih bisa diharapkan untuk berperan-serta mengatasinya.

 

Sumber :


 

 

Senin, 12 Januari 2015

artikel ekonomi koperasi


Koperasi dan UKM Mencegah Kesenjangan Ekonomi Global

Oleh Endra M Yusuf  /   Rabu 25 September 2013
Sumber: Depkop, Senin, 15 Juli 2013.

Koperasi dan usaha kecil menengah (UKM) dapat mencegah kesenjangan perekonomian global, karena menggerakan ekonomi yang berbasis kerakyatan.Koperasi dan usaha kecil menengah (UKM) dapat mencegah kesenjangan perekonomian global, karena menggerakan ekonomi yang berbasis kerakyatan.
Demikian disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada puncak peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-66, yang dipusatkan di Mataram, Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat sore (12/7).
“Untuk mencegah makin melebarnya kesenjangan perekonomian global, dengan cara lebih peduli, lebih berpihak, dan lebih menggerakan ekonomi yang berbasis pada rakyat, yakni koperasi dan usaha kecil menengah,” kata Presiden
Menurut Presiden, kesenjangan perekonomian global melahirkan keragaman yang sangat dirasakan terutama orang yang masih miskin. lanjut Presiden, jika diserahkan pada hukum pasar yang berlaku dalam perekonomian dunia seperti saat ini maka yang dikhawatirkan adalah ekonomi makin tumbuh di seluruh dunia, tapi pertumbuhan itu kurang adil dan kurang merata.
“Kalau itu terjadi maka kesenjangan antara yang kuat dan lemah, antara kaya dan miskin, antara yang maju dan belum maju akan semakin melebar,” ujarnya.
Oleh karena itu, Presiden mengajak semua pihak agar tidak membiarkan hukum perekonomian global yang sering tidak menghadirkan keadilan, dan tanpa koreksi.
“Kita sendiri yang harus melakukan segala sesuatunya demi keadilan dan pemerataan ekonomi di negeri kita sendiri,” ujarnya.
Presiden sependapat bahwa Pancasila yang dimiliki Indonesia disertai nilai-nilai yang dianut, diyakini akan dapat mencegah kesenjangan yang makin melebar.
Negara, pemerintah, dan semua pihak, termasuk koperasi harus berjuang sekuat tenaga untuk mencegah makin melebarnya kesenjangan, dengan cara lebih peduli, lebih berpihak, dan lebih menggerakan ekonomi yang berbasis pada rakyat, yakni koperasi usaha kecil menengah.
“Kalau koperasi tumbuh baik, usaha mikro kecil menegah tumbuh baik, gerakan koperasi dan UKM maju, percayakan distribusi pertumbuhan ekonomi akan bisa menjangkau ke celah-celah ke pelosok-pelosok Tanah Air,” ujarnya.
Menurut Presiden, usaha besar memang diperlukan, BUMN dan BUMD diperlukan agar ekonomi nasional terangkat naik, maka negara dapat penghasilan dan pendapatan yang tinggi untuk tujuan pembangunan.
“Saya tahu, persoalan yang dihadapi koperasi dan UKM antara lain permodalan, atau modal usaha. Oleh karena itu, pemerintah secara konsisten akan terus menyalurkan kredit usaha rakyat, dan kredit lain sesuai aturan yang berlaku agar tidak ada persoalan apa pun yang menyangkut modal usaha,” ujarnya.
Kepala Negara menyebut persoalan lainnya, yakni promosi, pengelolaan dan aspek-aspek teknis, yang diperlukan oleh koperasi dan UKM agar dapat tumbuh baik.
Pada kesempatan itu, Presiden didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II. Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan dan Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin)  Nurdin Halid juga hadir dalam acara itu.

Sumber:

http://keuanganlsm.com/koperasi-dan-ukm-mencegah-kesenjangan-ekonomi-global/

 http://keuanganlsm.com/koperasi-dan-ukm-mencegah-kesenjangan-ekonomi-global/#sthash.5qTXM7Ac.dpuf